Sabtu, 06 Juli 2013

Bermain dan Permainan Anak Usia Dini


BERMAIN DAN ALAT PERMAINAN ANAK

BERMAIN DAN ALAT PERMAINAN ANAK

      I.        Pendahuluan

     Bagi anak bermain merupakan seluruh aktifitas anak termasuk bekerja, kesenangannya, dan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dll. Anak memerlukan beberapa variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain, anak tidak hanya menstimulusi pertumbuhan otak –  otaknya,  tetapi lebih dari itu. Anak tidak sekedar melompat, melempar, atau berlari. Tetapi mereka bermain dengan menggunakan seluruh emosinya, perasaan dan pikirannya.
     Pada saat mereka bosan, mereka akan berhenti bermain. Bermain bukan berarti membuang – buang waktu,  juga bukan berarti membuat si anak menjadi sibuk sementara orang tuanya mengerjakan pekerjaan sendiri. Tetapi melalui bermain mereka mendapatkan pengalaman hidup yang nyata. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya, cara menyelesaikan tugas – tugas dalam bermain, dll. Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Anak yang mendapat kesempatan untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman, kreatif, dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

    II.        Materi Penyuluhan

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM AKTIFITAS BERMAIN
Agar anak bisa bermain diperlukan hal – hal sebagai berikut ini :


1.    Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Anak yang sakit, kecil keinginanya untuk bermain.
2.    Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain.
3.    Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya.
4.    Ruangan untuk anak
Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa bermain di ruangan tamu, halaman, bahkan di ruang  tidurnya.
5.    Pengetahuan untuk bermain
Anak belajar bermain melalui mencoba – coba sendiri, meniru teman  – temannya atau diberi tahu caranya oleh orang lain. Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak – anak akan mendapat keuntungan lain lebih banyak.
6.    Teman bermain
Anak harus merasa yakin bahwa dia mempunyai teman teman bermain kalau ia memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuanya atau temannya. Karena kalau anak bermain sendiri,maka ia akan kehilanggan kesempatan belajar dari teman –  temannya. Sebaliknya bila terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka akan mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tuanya, maka hubungan orang tua dan anaknya menjadi akrab, dan ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang terjadi pada anak mereka secara dini.     




VARIASI DAN KESEIMBANGAN DALAM  AKTIVITAS BERMAIN

Bermain harus seimbang artinya harus ada keseimbangan antara bermain aktif yang pasif yang biasanya disebut hiburan. Dalam  bermain aktif kesenangannya dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri, sedangkan bermain pasif kesenangannya didapat oleh orang lain.
a.    Bermain aktif
·       Bermain mengamati/menyelidiki
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut. Anak memperhatikan alat permainan, mengocok – ngocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan, dan kadang – kadang berusaha membongkar.
·         Bermain konstruksi
Pada anak umur 3 tahun, misalnya dendan menyusun balok – balok menjadi rumah -  rumahan, dll.
·         Bermain drama
Misalya main sandiwara boneka, main rumah – rumahan dengan saudara – saudaranya atau dengan teman – temannya.
·         Bermain bola, tali, dsbnya.
b.    Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan  pasif, antara lain dengan melihat dan/mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal, apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contohnya :
ü  Melihat gambar – gambar di buku – buku/majalah.
ü  Mendengar cerita atau musik.
ü  Menonton televisi
ü  Dll.

ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR 5 TAHUN
Ø  0 – 12 Bulan
Alat permainan yang dianjurkan misalnya :
§  Benda – benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
§  Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
§  Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
§  Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
§  Alat permainan berupa selimut dan boneka
Ø  12 – 24 bulan
§  Genderang, bola dengan giring – giring di dalamnya
§  Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik
§  Alat yang terdiri dari : alat rumah tangga (misalnya : cangkir yang tidak mudah pecah, sendok ), balok – balok besar, kardus – kardus besar, buku bergambar, kertas – kertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.
Ø  25 –  36 bulan
§  Lilin yang dapat dibentuk
§  Alat –  alat untuk mengambar.
§  Pasel ( puzzle ) sederhana.
§  Manik – manik ukuran besar.
§  Berbagai benda yang mempunyai permukaan yang berbeda
§  Bola
Ø  32 – 72 bulan
§  Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak – anak, alat gambar dan tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, Dll.
§  Teman – teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang kain diluar rumah.





KEUNTUNGAN BERMAIN
Banyak keuntungan – keuntungan yang dipetik dari bermain, antara lain :
Membuang ekstra energi.
Mengoptimalkan pertumbuhan tubuh, seperti tulang, otot, dan organ – organ.
Aktifitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak.
Anak belajar mengontrol diri
Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna bagi sepanjang hidupnya.
Meningkatkan daya kreativitas
Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda – benda yang ada di sekitar anak.
Kesempatan untuk  belajar bergaul dengan anak lainnya.
Kesempatan untuk belajar menjadi pihak yang kalah ataupun menang didalam permainaan.
Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan –  aturan.
Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

1 komentar: